Tersengat Jebakan Yang Ke 2



Ustadz Oemar Mita, Lc



Sebagaimana kalau kita dulu ngelihat pada kontec perjuangan Ibu tahu ternyata pada kontek perjuangan bagi yang suka sejarah sekali kali membaca perjuangan bangsa Indonesia ternyata saya baru mendapati sebuah fakta tidak semua bangsa tidak semua kaum muslimin ketika sebelum 1945 ternyata semua itu mengangkat bambu runcing untuk mengusir belanda ternyata ada sebagian kecil kaum muslimin yang mereka itu sibuk dzikir karena saya baru mengetahui bawasannya ajaran Ahmadiyah itu yang mengimpornya datang ke Indonesia itu orang Belanda, kenapa Ahmadiyah itu diimport oleh Belanda saaat itu dari India dan itu atas saran dari Inggris, karena Inggris itu merupakan negara yang membentuk ajaran Ahmadiyah. Makanya kalau kita menilisik pada ajaran Ahmadiyah kita akan mendapati orang Ahmadiyah itu menempatkan orang Inggris menjadi Ras yang paling tinggi dan mereka tidak mengenal konsep jihad untuk berperang melawan orang kafir itu tidak ada pada ajaran Ahmadiyah, mau kita ubek-ube kitabnya nggak ada. Makanya kemudian Belanda berinisiatif mendatangkan Ahmadiayah ke Indonesia untuk meredam semangat perjuangan yang saat itu sudah mau memulai membuat kewalahan Belanda, makannya Implikasi dari datangnya Ahmadiyah itu apa akhirnya ada diantara kaum Muslimin walaupun jumlahnya tidak terlalu besar tapi akhirnya mereka sibuk dzikir, mereka masuk ke masjid, meraka masuk langgar dan mereka tidak pernah mengangkat bambu runcing dan menyalahkan orang yang mengangkat bambu runcing karena membuat kekacuan, mereka berdzikir, dzikir itu ibadah atau tidak  ibadah tetapi ketika orang kafir mengepung daerah kita dan menghalalakan darah kita dan menghalalkan harta kita maka sesungguhnya kewajiban yang paling tinggi dzikir atau berjihat, berjihat.
Dan ternyata disitulah kita khawatir kalau kita ndak paham dalam tentang zaman maka mengakibatkan komitmen kita dalam berislami kita hilang karena dak paham kondisinya itu apa dan itulah yang menjadikan kita harus dipahamkan berati seorang muslim hari ini itu harus dipahamkan dia itu hidup pada zaman apa dan dia harus tahu apa prioritas yang harus dia lakukan dan harus dia kerjakan, kalau ndak kita akan disibuk dengan perkara yang kecil tetapi kita tidak sadar kita diluputkan perkara yang besar, contoh iya Ibu saya agak kaget ketika mendengar ada salah satu pertanyaan yang mendapoatkan respon jawaban, pertnyaan itu melalui secarik kertas iya Ustad bagaimana cara kita menyikapi masalah komonisme semua ajaran yang menyimpang yang sekarang sudah semarak .
Menyelimuti kehidupan masyarakat di Indonesia tetapi Ustad kemudian mengatakan pertnyaan kaya gini itu pertnyaan yang gak penting saya ingin bertanya, yang bertanya kayak gini sudah dikerpaki belum, sudah solat tahajud belum, jangan-jangan yang bertanya kayak gini belum di kerpaki belum di tahajud memikirkian hal-hal yang jauh-jauh, menurut saya jawaban dari pertanyaan yang semacam itu tidak layak disampaikan oleh orang yang sedang ingi mendapatkan jawaban yang syar’i atas kondisi yang dia lihat secara nyata masalah kita dzikir pagi dzikir petang itu urusan dengan Allah, masalah tahajudnya saya dengan Ibu hubungan kita dengan Allah, tetapi masalah rusak masyarakat itu merupakan kewajiban kita bersama karena kita dak paham tentang itu maka nanti kita akhirnya apa sibuk kita akan dzikir pagi dan selalu berkata masih banyak ilmu yang kita pahami tetapi masyarakat rusak kayak apapun dirusak tetapi kita tidakada keinginan komitmen untuk memperbaikinya apa yang rusak dan itu akan menjadi apa, itu akan menjadi sebab datangnya kemurkaan Allah dalam kehidupan kita kalau kita dak paham, kondisi kita ini kayak apa makanya ketika ada satu ahli Ibadah dak paham kondisi itu malah mendapatkan murka dari Allah, walupun dia sibuk ibadah, mosok Ustad, iya. Mana dalilnya baca di kitab-kitab Ada'u Wadawa yang disampaikan oleh  Imam Ibnu Qayyim secara lugas dan tegas, ketika beliau meriwayatkan satu riwayat yang shohih bagaimana Allah itu akan mengadzab suatu kaum, kaum tersebut sudah melampui batas, melampui batas didalam masalah pelanggaran dan kemaksiatan Allah menyuruh Malaikat untuk kemudian mengadzab kaum itu, maka malaikat itu turun kepada kaum itu ketika ia turun maka para malaikat kaget menjumpai ada seseorang yang sedang khusuk beribadah kepada Allah. Malaikat kembali lagi kepada Allah “berkata Ya Allah sesungguhnya diantara kaum yang engkau suruh aku mengadzabnya ada orang yang khusuk, khusuknya beribadah kepadamu dan tidak pernah aku dapati hamba sekhusuk dia ketika dia beribadah.
Dikampung itu maka kemudian justru berkata, berkata apa? Allah Berfirman;
“Adzim” kamu siksa kaum itu dan mulailah ketika kemudian dia itu kemudian dia beribadah justru mulai kamu siksa dari dia, kemudian Allah menjelaskan kenapa Allah tetap justru tetap mangadzab kaum itu padahal ada satu ibadah yang sedang khusuk beribadah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah menyebutkan alasanya riwayat itu berkata karena hambaku itu tidak pernah berubah menjadi merah ketika melihat kemaksiatan dan ketika melihat pelanggaran yang dilakukan oleh manusia tetapi dia hisipuk untuk kemudian dia beribadah tetapi meninggalkan bagaimana marahnya melihat pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh orang disekitarnya, wajahnya yang tidak berubah karena Aku itulah yang Aku benci disitu kita mendapati apa yang tadi kita uraikan ternyata ketika kita tidak paham kondisi sampai kita sibuk dalam kondisi yang tidak dibutuhkan tetapi meninggalkan satu kondisi yang lebih penting maka itulah yang kemudian yang akn menjadi salah satu sebab kemungkaran Allah, walaupun saya dan Ibu ahli ibadah yang mana mungkin kalau kita termasuk dalam kisah itu bisa jadi kitalah ahli ibadah itu, karena tidak paham tidak ngerti tetapi justru Allah itu menurunkan siksa yang pedih ketika kita tidak paham tentang apa yang seharusnya dilakukan.
Disitulah saya akan menarik benang merahnya bawasanya orang yang tidak paham kondisi zaman itu sangat-sangat berimplikasi besar dalam Akhiratnya, makanya inilah yang menjadikan setiap orang dituntut untuk paham kalau kita ingin untuk berkomitmen, peka kepada zaman maka berati kita harus paham tentang zaman ini dan bagaimana yang harus dilakukan supaya kita tidak salah didalam memilih ibadah dan tidak salah memilih jalan karena setan selalu membumbui sesuatu yang salah atau sesuatu yang kecil, supaya sesuatu yang kecil akan menyibukan kita dan menghilangkan kita dari sesuatu yang besar. Akan berulang-ulang saya sampaikan starategi iblis itukan banyak, menggoda kita dengan syirik, kalau tidak bisa menggoda kita dengan bid’ah, kalau kita tidak bisa digoda dengan bid’ah menggoda kita dengan dosa-dosa besar, kalau tidak bisa menggoda kita dengan dosa-dosa kecil kalau kita slamet akan menggoda kita dengan perkara yang mubah berlebihan, kalau kita slamet maka yang ke enam, yang ke enam itu yang paling lembut akan menyibukan kita dengan perkara yang kecil memang itu ibadah, memang itu ibadah tapi disibukan dengan perkara itu supaya luput dari sesuatu yang besar dan kita khawatir jangan-jangan kita slamet dari syirik, mungkin slamet dari bid’ah, mungkin slamet dari dosa besar dan dosa kecil, mungkin kita ini slamet cara hobi mubah yang berlebihan tapi bisa jadi kita tersengat dengan jebakan yang ke enam, sengatan jebakan yang keenam itu yaitu disibukan dengan perkara yang kecil supaya kita luput dari perkara yang besar nasalu’llah assalamah dan kita meminta kesalamatan kepada Allah dengan perkara itu.
https://www.youtube.com/watch?v=TB4FO5OPjgQ&t=192s


Share on Google Plus

0 komentar: